Pengertian Perangkat Jaringan Repeater, Bridge, dan Network Interface Card
Perangkat Jaringan Repeater, Bridge,
dan Network Interface Card
- Mei
07, 2019
1.REPEATER
Repeater adalah alat yang berfungsi untuk memperkuat sinyal di dalam jaringan komputer.
Karakteristik Repeater:
Repeater adalah alat yang berfungsi untuk memperkuat sinyal di dalam jaringan komputer.
Karakteristik Repeater:
1.
Mempunyai kelemahan tidak dapat
melakukan filter traffic jaringan.
2.
Data yang masuk ke port repeater
akan tersebar ke segmen-segmen jaringan LAN tanpa memperhitungkan apakah data
dibutuhkan atau tidak.
Cara kerja Repeater:
Repeater pada umumnya diletakkan
disuatu tempat ketinggian ,antennanyapun ditinggikan lagi yang biasanya
diletakkan diatas tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih jauh. Semakin
tinggi letak repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya. Seringnya
repeater diletakkan disuatu lokasi yang tinggi misalnya di puncak Gunung,
atau Bukit , Antennanya pun di instalasikan ditower yang cukup tinggi.
Memperkirakan jarak jangkau
repeater, secara sangat sederhana adalah dengan melihat area dari lokasi tsb
dengan mata kita, bila yang terlihat sangat luas, maka hampir dapat dipastikan,
sejauh mata kita memandang, sampai sanalah area yang dapat dicover oleh
repeater itu, ( Line Of Sight ) Mengingat keterbatasan daya pandang, dapat saja
coveragenya lebih jauh dari pandangan kita.
Peformance sebuah repeater
dipengaruhi pula oleh ,daya pancar repeater, sensitivitas, serta sel;ektivitas
dari repeater itu sendiri. Untuk meningkatkan kekuatan pancaran, selain
meletakkan repeater pada tempat yang tinggi, maka digunakan pula Antenna dengan
penguatan ( gain ) yang besar.
2. BRIDGE
Bridge adalah perangkat jaringan
yang digunakan untuk memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer
data-link dari model OSI. Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang
mentransmisi data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah table
internal. Tabel ini berfungsi untuk menentukan ke segmen mana paket akan di
route dan menyediakan kemampuan filtering.
Karakteristik Bridge:
1.
Bridge dapat mengontrol broadcast
pada jaringan yang terkoneksi melalui dirinya.
2.
Seperti halnya fungsi switch, Bridge
juga dapat mempelajari paket frame yang diterima dan alamat MAC tujuan untuk
melakukan transmisi data/paket.
3.
Bridge dapat membantu membuat segmen
jaringan luas menjadi lebih kecil agar mudah di monitor.
4.
Bridge juga dapat melakukan routing.
Cara kerja Bridge:
Bridge, juga dikenal sebagai switch
layer 2, dari perngertiannya bridge adalah perangkat keras yang digunakan untuk
membuat koneksi antara dua jaringan komputer yang terpisah atau untuk membagi
satu jaringan menjadi dua. Kedua jaringan komputer ini biasanya menggunakan
protokol yang sama; Ethernet adalah contoh dari protokol ini. Fungsi Bridge ini
tidak terbatas pada Personal Komputer (PC), printer, router, switch dan hub.
Perangkat yang terhubung ke jaringan melalui kartu adapter Ethernet memiliki
apa yang dikenal sebagai alamat Media Access Control (MAC), juga disebut alamat
fisik dari perangkat keras. Inilah yang secara unik mengidentifikasi perangkat
untuk alamat yang kemudian dapat menentukan mana jaringan perangkat sedang
terhubung.
Fungsi Bridge terutama untuk
meneruskan data berdasarkan alamat MAC dari perangkat pengirim dan penerima.
Operasi ini membantu untuk menghilangkan apa yang dikenal sebagai collision
domain. Salah satu cara untuk mendefinisikan sebuah collision domain adalah jaringan
di mana satu perangkat, juga disebut simpul, memaksa semua alat lain untuk
menerima ketika sedang mengirim paket data. Definisi lain menyatakan bahwa
domain tabrakan terjadi ketika dua atau lebih perangkat mencoba untuk
mengirimkan informasi pada saat yang sama persis. Jaringan menjalankan Carrier
Sense Multiple Access/Collision Detection (CSMA / CD) harus, secara teori,
dilindungi dari tabrakan yang terjadi, tetapi CSMA/CD ini bisa saja gagal.
Setiap kali tabrakan terjadi,
transmisi paket data yang efisien sangat dikompromikan. Semakin banyak
perangkat yang berada di jaringan mencoba untuk mengirimkan data, semakin besar
peluang tabrakan terjadi. Sebuah Fungsi Bridge dapat digunakan untuk segmen
satu jaringan menjadi dua, sehingga mengurangi jumlah perangkat bersaing untuk
hak transmisi. Misalnya, jika jaringan A memiliki 20 perangkat, ada kemungkinan
bahwa dua atau lebih dari mereka akan mencoba untuk mengirimkan data pada saat
yang sama dan menyebabkan tabrakan. Jika Network Bridge ditambahkan, dapat
membagi jaringan A ke jaringan A dan B dengan masing-masing 10 perangkat.
Setelah Network Bridge dimasukkan,
maka akan dimulai “pengaturan” transmisi data dalam perangkat pada dua
jaringan. Network Bridge menyelesaikan ini dengan merekam alamat MAC dari
perangkat dalam sebuah tabel yang secara otomatis dihasilkan tanpa diprogram
untuk melakukannya. Ketika perangkat pertama mentransmisikan data, Network
Bridge akan menambahkan alamat MAC sebagai tabel forwarding untuk referensi di
masa mendatang. Network Bridge juga melihat alamat MAC dari tujuan atau
perangkat penerima. Jika tidak muncul dalam tabel, Network Bridge akan
menyiarkan paket data ke semua perangkat pada kedua jaringan untuk menemukan
tujuan.
Tabel forwarding langsung dibangun,
Network Bridge tidak harus menunggu sampai menerima transmisi dari perangkat
sebelum dapat belajar dengan alamat MAC. MAC address dari perangkat penerima
juga harus mempelajari saluran, pencarian lokasi tujuan. Setelah tujuan
merespon, alamatnya juga ditambahkan ke tabel forwarding dari Network Bridge.
Akhirnya, semua alamat MAC akan ditangkap dan data paket akan efisien dialihkan
langsung ke tempat tujuan. Ini akan terjadi tanpa semua perangkat harus
mengantri untuk proses transmisi.
3. NETWORK INTERFACE
CARD (NIC)
NIC adalah singkatan dari Network
Interface Card yaitu sebuah kartu yang fungsinya sebagai jembatan dari komputer
ke sebuah jaringan komputer. Cara kerja NIC adalah untuk mengubah aliran data
paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat
ditransmisikan di atas media jaringan.
Fungsi NIC diantaranya:
1.
Sebagai media yang pengirimkan data
ke komputer yang lain di dalam jaringan.
2.
Mengontrol data flow diantara
komputer & sistem kabel.
3.
Sebagai penenerima data yang dikirim
dari komputer/PC lain lewat kabel & menerjemahkannya ke dalam bit yang bisa
dimengerti oleh komputer.
Komentar
Posting Komentar